Network
MataBangka.con - Selama tahun 2023 ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sudah melaksanakan pembangunan jalan Nasional sebanyak 38 titik dengan panjang mencapai 598,65 kilometer, tercatat kondisi mantap jalan mencapai 99,85 persen.
Selain itu, BPJN Babel juga membangun 117 unit jembatan dengan total sepanjang 3.294, 18 kilometer, tercatat kondisi mantap mencapai 80,34 persen.
Kepala BPJN Babel, Dadi Muradi mengatakan kondisi pembangunan jalan Nasional di Babel ini merupakan terbaik se-Indonesia, kendati belum mencapai 100 persen hingga 29 Desember 2023.
"Mudah-mudahan hingga 31 Desember 2023 bisa mencapai 100 persen, karena ada beberapa yang masih dalam finihing," ungkap Dadi dalam pres rilis akhir tahun kemarin.
Lanjutnya selama tahun 2023 ini untuk paket pekerjaan jalan dan jembatan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ada 26 paket, sedangkan paket penanganan jalan daerah berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) dari dana Bendahara Umum Negara (BUN) ada 11 paket.
Dari anggaran sebesar Rp 112.955.430 miliar untuk pelaksanaan sebanyak 26 paket pekerjaan, semuanya terkontrak dengan total anggaran sebesar Rp 104.343.949 miliarmiliar yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum tiga paket, BPJN Babel sebanyak tiga paket, perencanaan dan pengawasan jalan Nasional sebanyak lima paket, pelaksanaan jalan Nasional wilayah satu delapan paket dan pelaksanaan jalan Nasional wilayah dua sebanyak tujuh paket.
Kemudian untuk pekerjaan penanganan jalan daerah melalui Inpres tahun 2023 dari total pekerjaan 11 paket dengan total anggaran sebesar Rp 301.381.683 miliar terserap sebesar Rp 294.327.607 yang dilaksanakan satuan kerja pelaksanaan jalan nasional wilayah satu sebanyak lima paket, pelaksanaan jalan nasional wilayah dua sebanyak empat paket serta perencanaan dan pengawasan jalan nasional Babel sebanyak dua paket.
"Sedangkan untuk penanganan ruas jalan daerah melalui Inpres tahap satu dari total anggaran sebesar Rp 209.704.888.000 terserap tujuh paket fisik dan dua paket pengawasan, yang dilaksanakan di Pulau Bangka dan Belitung," jelas Dadi.
"Lalu untuk tahap dua dari total sebesar Rp 91.676.795.000 terserap dua paket fisik dan dua paket pengawasan yang dilaksanakan di Bangka Barat dan Bangka Selatan," paparnya.
