Network
MataBangka.com - Dua orang perwakilan peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) 2023 dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suwardian Ramadhan dan Anggun Sunari, berharap pemuda-pemudi Indonesia, khususnya di Negeri Serumpun Sebalai, terus berproses.
Seperti diungkapkan Suwardian, pemuda merupakan salah satu tonggak perubahan, karena pada tahun 2045 nanti pemuda adalah sosok-sosok yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan selanjutnya.
"Oleh karena itu, diharapkan generasi muda saat ini terus berproses di segala lini," kata Suwardian, Selasa, 24 Oktober 2023.
Lanjutnya selama mengikuti kegiatan PKPMN 2023, ia bersama peserta lainnya, menjalani beberapa kegiatan, yang berlokasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN), Mahkamah Konstitusi (MK), Masjid Istiqlal, Gereja Ketedral Jakarta dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Suwardian mengaku ada banyak kegiatan yang dikuti selama menjadi peserta PKPMN. Salah satunya tentang pengedukasian, seperti di Istiqlal dan Katedral mereka membahas tentang moderasi beragama, di KPK membahas terkait Korupsi, di BNN terkait Bahaya Narkoba dan yang lainnya.
Dalam kegiatan yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Lemhanas RI itu, dirinya dan peserta PKPMN 2023 lainnya juga membahas sejumlah proyek perubahan, meliputi pendidikan, partisipasi kepemimpinan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Menurut Suwardian ada lima domain yang menjadi indikator Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) meliputi domain pendidikan, domain kesehatan dan kesejahteraan, domain lapangan dan kesempatan kerja, domain partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan kesempatan kerja.
"Saat mengikuti PKPMN 2023, dari lima domain itu, Babel mengambil fokus di tiga domain meliputi pendidikan, partisipasi kepemimpinan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Kalau saya mengambil tentang nilai-nilai pendidikan dan pemantapan nilai-nilai budaya. Kalau rekan saya Anggun, mengambil tentang sumber daya alam dan juga tentang stunting," terang Suwardian.
"Seluruh proyek perubahan itu, dibahas, dirangkum dan rembukkan bersama-sama dengan peserta lainnya, secara nasional. Lalu dari sana, semuanya ditampung dan kemas dalam satu wadah yang bernama Forpimda, yang nantinya disalurkan dalam bentuk program kepada kalangan pemuda," lanjutnya.
