Network
MataBangka.com--Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap waspada menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dalam pernyataannya, Wapres mengingatkan tentang bahaya "kentut setan" yang dapat memecah belah persatuan di tengah perjalanan menuju pesta demokrasi Indonesia.
"Saya bilang awas hati-hati ada kentut setan," ujarnya dengan serius.
Ma'ruf menggunakan istilah ini sebagai pengganti dari kata isu miring atau hoaks yang kerap kali beredar di tengah masyarakat.
"Ada isu-isu yang dibuat oleh setan, ada yang sifatnya itu tingkat RT, ada yang tingkat RW, ada juga yang tingkat nasional, ada juga global," tambahnya.
Menurut Ma'ruf, masyarakat perlu bersikap selektif dalam menyaring informasi karena tak sedikit isu keliru yang sengaja diembuskan untuk mengadu domba pihak tertentu.
Salah satu cara yang disarankan oleh Wapres adalah dengan melakukan crosscheck atau verifikasi ulang sebelum akhirnya membagikan kembali data tersebut ke banyak orang.
"Istilah sekarang itu saring sebelum sharing. Kalau mau share dilihat dulu, ini bener atau tidak, pantas atau tidak. Layak apa tidak. Kalau di agama itu diajarkan supaya tabayun, tabayun itu cek ricek," ujarnya.
Ma'ruf kemudian menjelaskan bahwa istilah "kentut setan" berasal dari pengalamannya di pesantren.
Dia bercerita tentang tiga orang santri yang selalu akur dan kompak saat sholat berjemaah.
Namun, setan tidak suka melihat persatuan mereka, sehingga mencoba memisahkan mereka dengan cara kentut.
"Saat ketiganya sedang berjemaah, setan mengadu domba dengan mengeluarkan kentut. Sejak saat itu, ketiga santri saling curiga dan menuduh siapa yang kentut saat sholat," jelasnya.
Dalam cerita tersebut, setelah setan berhasil memecah persatuan ketiga santri dengan menghasut mereka, terjadilah perpecahan di antara mereka, yang diibaratkan sebagai kentut setan.
Mengingat kisah tersebut, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa persatuan masyarakat Indonesia harus dijaga dengan baik, terutama menjelang Pemilu 2024, dan mendorong masyarakat untuk menjadi lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar.***
Sumber Pikiranrakyat.com
