Paus Fransiskus Mendesak Para Pemimpin Dunia untuk Bertindak Atas Cuaca Ekstrem

- 24 Juli 2022, 09:32 WIB
Paus Fransiskus mengatakan negara-negara kaya memiliki 'utang ekologis' karena mereka menyebabkan polusi paling banyak
Paus Fransiskus mengatakan negara-negara kaya memiliki 'utang ekologis' karena mereka menyebabkan polusi paling banyak /Reuters

MataBangka.com – Paus Fransiskus telah meminta para pemimpin dunia untuk mengindahkan “seruan tangis kesedihan” Bumi yang berasal dari perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Dalam sebuah pesan pada hari Kamis untuk Hari Doa Sedunia untuk Pemeliharaan Ciptaan, ia mendesak negara-negara untuk menghadapi perubahan iklim dengan perhatian yang sama seperti tantangan global seperti perang dan krisis kesehatan, dengan mengatakan pemanasan global paling merugikan penduduk miskin dan penduduk asli.

Fransiskus mengatakan negara-negara kaya memiliki "utang ekologis" karena merekalah yang menyebabkan pencemaran lingkungan paling besar selama dua abad terakhir, merusak nyanyian alam.

“Tragisnya, lagu manis itu disertai dengan tangisan kesedihan. Atau bahkan lebih baik: paduan suara tangisan kesedihan. Pertama-tama, saudari kita, Ibu Pertiwi, yang berteriak. Menjadi mangsa ekses konsumerisme kita, dia menangis dan memohon kita untuk mengakhiri pelanggaran kita dan kehancurannya,” tulisnya.

Baca Juga: 'Tahun 2024 Tidak Begitu Jauh': Berpacu Dengan Waktu untuk Menyelesaikan Fase Pertama Ibu Kota Baru Indonesia

Layanan darurat telah memerangi kebakaran hutan di sebagian besar Eropa selatan di tengah gelombang panas yang brutal minggu ini, mendorong peringatan bahwa perang melawan perubahan iklim perlu ditingkatkan.

Seruan itu datang beberapa hari sebelum paus akan berangkat untuk perjalanan ke Kanada, di mana ia akan bertemu dengan orang-orang Pribumi di Iqaluit, di Arktik Kanada, yang merupakan bagian dari bagian Amerika Utara yang paling cepat memanas.

“Terkena krisis iklim, orang miskin merasakan dampak yang lebih parah dari kekeringan, banjir, angin topan, dan gelombang panas yang semakin intens dan sering terjadi,” kata Francis.

“Demikian juga, saudara-saudara kita dari penduduk asli menangis. Sebagai hasil dari kepentingan ekonomi predator, tanah leluhur mereka diserang dan dihancurkan di semua sisi, memprovokasi teriakan yang naik ke surga.

Baca Juga: Berita Atalanta - Pemain Arsenal Nuno Tavares dikabarkan Segera dipinjam Atalanta Perkuat Lini Belakang

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x