Tolak Keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat, Vokalis Green Day Ingin Tinggalkan Kewarganegaraan Amerika

- 27 Juni 2022, 20:48 WIB
Billie Joe Amstrong (Instagram @billiejoeamstrong)
Billie Joe Amstrong (Instagram @billiejoeamstrong) /Billie Joe Amstrong (Instagram @billiejoeamstrong)

MataBangka.com - Vokalis band pop-punk Green Day, Billie Joe Armstrong kembali melontarkan pernyataan kontroversial.

Billie Joe Amstrong mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan kewarganegaraan Amerika Serikat.

Vokalis dan juga gitaris band yang ngetop di era 90-an ini mengaku ingin pindah ke Inggris.

Pernyataan Billie Joe Armstrong itu merupakan bentuk protes terhadap keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Jumat lalu Mahkamah Agung Amerika Serikat mengeluarkan keputusan untuk membalikkan keputusan Roe v Wade tahun 1973 yang melegalkan aborsi secara federal.

Baca Juga: Money Heist Korea: Pengembangan Plot Serba Cepat dan Penuh Kejutan

Putusan pengadilan yang dianggap sangat kontroversial itu telah memicu banjir protes di seluruh AS, serta kecaman internasional.

Seperti yang dikutip MataBangka.com dari berita pikiran-rakyat.com berjudul "Vokalis Green Day Billie Joe Armstrong Umumkan Tak Mau Lagi Jadi WN AS" , Para penonton Armstrong pun mendukung keinginannya untuk pindah kewarganegaraan sebagai sikap atas putusan MA AS.

"Terlalu banyak hal bodoh di dunia untuk kembali ke sana. Alasan yang menyedihkan untuk sebuah negara," katanya sembari membungkus diri dengan bendera Inggris.

"Persetan dengan Mahkamah Agung Amerika!" katanya di acara lain di Huddersfield pada Sabtu, 25 Juni 2022, lapor Daily Mail.

Baca Juga: Marshanda Diduga Telah Hilang Di Los Angeles Amerika Serikat

Kendati begitu, tidak jelas rencana Armstrong pindah kewarganegaraan.

Armstrong diketahui tinggal di California, di mana aborsi tetap legal meskipun Roe dicabut. Banyak negara lain yang dikelola Demokrat seperti California dan New York telah meloloskan undang-undang yang mengabadikan perlindungan aborsi dalam undang-undang negara bagian menyusul bocornya draf Mahkamah Agung pada bulan lalu.

Baca Juga: Kembali Berulah, Residivis Narkoba ditangkap Karena Kasus Pencurian


Pernyataan kontroversial vokalis Green Day itu bukanlah upaya pertamanya dalam memadukan musik dengan aktivisme.

Pada 2004, Armstrong merilis album berjudul 'American Idiot' berdasarkan rasa frustrasinya tentang ketidakterwakilannya oleh kepemimpinan nasional di AS era George W.Bush saat itu yang diubah menjadi drama musikal di Broadway.

Baru-baru ini, secara eksplisit dia menyuarakan kebenciannya terhadap mantan presiden Donald Trump.*** (Ikbal Tawakal/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Ida Meika

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x