Indonesia Sentris : Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Yang Berkelanjutan

- 14 Juni 2024, 07:30 WIB
Ist
Ist /Ist/

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli perlu berfokus pada usaha mengurangi emisi karbondioksida untuk menahan laju kenaikan temperatur global.

Namun diperlukan juga pendekatan Inovasi Sosial atau Rekayasa Sosial sebagai upaya untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim ini. 

Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nur Tri Aries Suestiningtyas, menyatakan pentingnya peran periset dan profesional muda dalam memperkuat jejaring dan plaform dalam ketahanan bencana dan iklim melalui Sains, Engineering, Teknologi, dan Inovasi (SETI).

Dalam rangka menghadapi permasalahan perubahan iklim dan mitigasi bencana, BRIN memfasilitasi banyak platform untuk keterlibatan internasional (international engagement), termasuk mobilitas periset. 

Deputi Bidang SDM Iptek memiliki tugas untuk melaksanakan manajemen talenta. Kemudian Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi memiliki berbagai skema pendanaan riset dan inovasi.

Juga Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan menghasilkan science-based policy, termasuk banyak hasil lokakarya yang dikerjakan bersama UNESCO. 

Dirinya meyakini,  dengan semangat kolaborasi semua pihak yang berkontribusi langsung pada tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 6 (ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all, especially water-related disaster), 11 (sustainable cities and communities), 13 (climate action), dan 17 (partnership for the goal), BRIN bersama UNESCO dan U-INSPIRE diselenggarakanlah pada _The 3rd International Workshop and Training on Youth and Young Professionals (YYPs) in Science, Engineering, Technology, and Innovation_ (SETI) _for Disaster and Climate Resilience_, di gedung B.J. Habibie, Jakarta pada 4-Desember 2023 Diikuti 111 peserta, terdiri dari 84 peserta nasional dan 27 peserta internasional dari 14 negara, diantaranya Afghanistan, Kirghistan, China, India, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Nepal, Nigeria, Filipina, Timor Leste, Vietnam, dan Laos. 

Wahyu Widodo Pandoe selaku Organizing Committee Chair yang juga _Chair of Indonesia National Committee for_ IOC-UNESCO _Programme_ BRIN berharap agar melalui kegiatan tersebut mampu menyiapkan pemuda dan profesional muda yang akan menjadi pemimpin.

Partisipasi mereka dalam ketahanan bencana dan iklim merupakan hal yang penting, sembari meningkatkan peluang pengembangan profesional mereka melalui partisipasi berbagai platform regional dan nasional, dan meningkatkan kegiatan internasional, riset, dan publikasi bersama, juga menciptakan inovasi. 

Adanya kegiatan tersebut memberikan gambaran pada kita bahwa masalah perubahan iklim merupakan hal nyata dan menjadi permasalahan kita semua, oleh sebab itu adaptasi dan mitigasi harus dilaksanakan secara bersama-sama untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah