Menteri Desa PDTT Kunjungi Babel, Desa Namang dan Air Mesu jadi Fokus Kunker

- 29 April 2024, 14:56 WIB
Pj Gubernur Babel, Safrizal ketika mengalungkan kain cual hasil kerajinan khas daerah Babel kepada Menteri Desa, Pembangunan Desa Teringgal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Pj Gubernur Babel, Safrizal ketika mengalungkan kain cual hasil kerajinan khas daerah Babel kepada Menteri Desa, Pembangunan Desa Teringgal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang. /Ist/ Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dalam rangka meninjau langsung potensi sawah dan 'Murok Jerami' Suku Mengakanau Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah.

Selain itu, Menteri Abdul Halim juga melakukan Peresmian Kegiatan yang Pendanaannya Melalui Dana Desa di Desa Air Mesu, Kecamatan Pangkalan Baru, Bangka Tengah.

Terkait hal itu, Menteri Abdul Halim mengatakan hal ini tentunya salah satu upaya untuk mensupport pembangunan di Babel dalam bidang pertanian, dan semua ini dilakukan sebagai upaya percepatan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di Babel.

"Fokus kali ini dilakukan di Desa Namang dan Desa Air Mesu, yang mana pembangunan desa yang efektif itukan salah satunya model replikasi," ungkap Abdul Halim kepada awak media di Ruang VVIP Bandara Depati Amir, Senin, 29 April 2024.

"Dan ini akan jadi contoh bagi desa-desa lainnya, bahwa pertanian dan perkebunan itu bukan hanya sawit," ujarnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Babel, Safrizal melalui Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Desa, Budi Dharma mengatakan kegiatan ini atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, dengan menunjuk Desa Namang dan Desa Air Mesu.

"Di Desa Namang itu berupa Nujuh Jerami atau panen raya, yakni beras merah, sedangkan di Desa Air Mesu terkait lokakarya pengelolaan dana desa," jelas Budi.

"Di dua desa ini semuanya berkaitan dengan dengan dana desa ketahanan pangan 2023, yang kemudian dilanjutkan lagi tahun 2024 ini oleh kepala desanya," paparnya.

Berkaitan dengan lokakarya di Desa Air Mesu bagaimana desa atau masyarakat mengolah potensi buah duren, dikesempatan ini masyarakat mendapat pendidikan dengan narasumber dari Universitas Brawijaya yang difasilitasi Kementerian Desa.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah