Naiknya Harga Beras Pemicu Utama Inflasi, Pemprov Babel Bakal Keluarkan SE dan Papan Informasi HET di Pasar

- 14 Oktober 2023, 12:39 WIB
Pimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Pj Gubernur Babel Bakal Keluarkan Surat Edaran dan Pasang Papan Pemberitahuan HET di Pasar.
Pimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Pj Gubernur Babel Bakal Keluarkan Surat Edaran dan Pasang Papan Pemberitahuan HET di Pasar. /Ist/ Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Seiring naiknya harga komoditas pangan terkhusus beras beberapa pekan terakhir, mengakibatkan terjadinya inflasi disejumlah daerah termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Tak pelak, inflasi menjadi momok serius yang harus segera diatasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Babel, apalagi saat ini tercatat pada periode September 2023, inflasi tahunan Babel berada di angka 3,55 persen, sehingga menempatkan Babel sebagai provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia. 

Oleh sebab itu, Pemprov Babel bersama stakeholder terkait terus melakukan sejumlah upaya strategis, untuk menekan angka inflasi, salah satunya menekan kenaikan harga komoditas pangan, terutama beras. 

"Naiknya harga beras menjadi penyebab utama tingginya inflasi di Babel. Maka dari itu, gencarkan inspeksi mendadak (Sidak) pasar, operasi pasar murah, optimalkan gerakan pangan murah, fasilitasi distribusi pangan, hingga bantuan pangan," tegas Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu kepada Tim  Pengendalian Inflasi Daerah, Jumat, 13 Oktober 2023.

Pj Gubernur Suganda melanjutkan dalam waktu dekat akan menerbitkan surat edaran (SE), agar para distributor dan pedagang tidak ada yang menjual beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), termasuk melibatkan Badan Urusan Logistik (BULOG) supaya tetap memprioritaskan operasi pasar, yang bertujuan harga komoditas beras tetap stabil. 

"Nanti juga di pasar-pasar dipasang papan informasi, sehingga mssyarakat tahu berapa harga beras yang sesuai HET," ungkap Suganda.

Pj Gubernur Suganda tidak menampik saat ini cuaca ekstrim tengah melanda sejumlah besar wilayah, memicu turunnya produksi beras dan terjadi kenaikan harga komoditas tersebut di Indonesia, termasuk di Babel. 

Namun, dirinya menyoroti panjangnya proses distribusi pangan dari produsen ke konsumen yang terjadi, belum lagi kondisi ini dapat diperparah dengan adanya gangguan proses distribusi penyediaan pangan, hal itu berimbas dengan makin meroketnya harga beras di Babel. 

"Saya minta pihak terkait dapat menjaga suplai ini, tidak hanya pada hilir. Namun secara terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir," pungkasnya. (***)

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah