MataBangka.com. Bangka - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membantah jika ada kepentingan dan kecurangan, dalam penentuan hasil seleksi calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) ke tingkat nasional.
Bantahan ini diungkapkan Kepala Badan Kesbangpol Babel Umi Kalsum mengatakan, pada malam seleksi itu memang agak alot antara tim seleksi dari provinsi dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Kami disini hanya memfasilitasi, yang dari Bangka itu Pendidikan Baris Berbaris (PBB) nya bagus, menurut BPIP yang Pangkalpinang lebih bagus. Tapi, penilaian ini bukan dari PBB saja, namun keseluruhan," ungkap Umi kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat, 9 Juni 2023.
Umi Kalsum mengakui dengan adanya dua pandangan dari tim seleksi dan BPIP, membuat kebingungan Kesbangpol Babel dalam menentukan hasil seleksi.
"Ada tahapan medical check up di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa, semua hasil akhirnya dilihat di Aplikasi Paskibraka, nilai siswa asal Pangkalpinang ini tinggi, akhirnya ditetapkan seperti hasil itu," katanya.
Ditambahkan Kepala Sub Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Babel Yudiansyah mengungkapkan, dari aplikasi itu siswi asal Pangkalpinang berada pada urutan pertama sedangkan siswi asal Bangka pada urutan delapan.
"Itu dasar ditetapkan, di aplikasi itu nilai-nilai yang dimasukan oleh tim seleksi, diakumulasi semuanya," jelas Yudiansyah.
"BPIP mengambil dari aplikasi itu, mereka juga menjelaskan Paskibraka Pusat itu kewenangan mereka," papar.
Yudiansyah mengungkapkan penilaian Peraturan Baris Berbaris (PBB) dilakukan tim seleksi, sementara kepribadian ditentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).