Network
MataBangka.com - Bhabinkamtibmas Ditpolairud Polda Babel melakukan monitoring mengenai polemik batas tangkap nelayan pesisir dan pekerja tambang inkonvensional (TI) di Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah.
Permasalahan ini mencuat pasca adanya lima ponton TI yang diduga bekerja di wilayah tangkap nelayan yang mengakibatkan terganggunya aktivitas nelayan Tanjung Gunung dalam menjaring udang dan ikan.
Bhabinkamtibmas Perairan Rayon D Ditpolair Polda Babel, Bripka Aan Firmansyah saat menghadiri pertemuan ini mengimbau kepada para penambang dan nelayan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tidak adanya gesekan antara nelayan dan penambang TI diwilayah laut Tanjung Gunung.
Dari hasil pertemuan ini disepakatilah TI Ponton tidak boleh beroperasi di wilayah tangkap nelayan dan segera menarik ponton-ponton tersebut dari wilayah tangkap nelayan.
Sementara itu, Direktur Polairud Polda Babel, Kombes Pol Agus Tri Waluyo menyebutkan pertemuan ini pada akhirnya menemukan solusi di mana ponton ditarik sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas nelayan kecil.
"Kita juga berharap bhabin perairan kita bisa memantau situasi kamtibmas di perairan sedini mungkin agar tidak lagi terjadi konflik di masyarakat khususnya masyarakat pesisir.
Selain dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Ditpolairud Polda Babel, pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua Nelayan Tengah, Wakil BPD Desa Tanjung Gunung serta pemilik TI ponton dan nelayan Desa Tanjung Gunung.***
