Presiden Jokowi Beri Tiga Pesan untuk Gubernur Bangka Belitung

- 1 Desember 2022, 12:54 WIB
Presiden Jokowi Beri Tiga Pesan untuk Gubernur
Presiden Jokowi Beri Tiga Pesan untuk Gubernur /babelprov.go.id

MataBangka.com, Bangka - Presiden Joko Widodo memberikan tiga pesan kepada pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghadapi ancaman resesi ekonomi global di tahun 2022.

Indonesia akan menghadapi kondisi global yang penuh ketidakpastian, dan sulit diprediksi pada 2023. Untuk menghadapi hal ini, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada seluruh pihak terkait, tantangan yang akan dihadapi, dan merumuskan strategi yang akan dilakukan.

Pesan yang disampaikan Presiden Jokowi pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022, Rabu (30/11/2022), di Assembly Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta, juga ditujukan kepada Kementerian, Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Indonesia.

Dalam melakukan perumusan kebijakan, Presiden menekankan agar sinergi fiskal dan moneter terus diperkuat, sehingga kebijakan atau policy ekonomi nasional yang dihasilkan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat, dan negara dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.

"Saya titip tadi kepada seluruh kementerian, kepada gubernur, kepada bupati, kepada wali kota, jangan sampai ada yang mempersulit, mengganggu capital inflow (arus modal masuk) dalam rangka investasi ini. Karena ini menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi kita,” kata Presiden.

Presiden pun menekankan kepada seluruh pejabat, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin yang hadir hari itu, jika tiga hal yang harus menjadi perhatian dalam menghadapi kondisi global tersebut.

Pertama, adalah ekspor. Presiden menyampaikan, nilai ekspor Indonesia yang tahun lalu, dan sekarang melompat sangat tinggi dapat mengalami penurunan di tahun mendatang terdampak situasi perekonomian di sejumlah mitra dagang Indonesia, seperti Tiongkok dan Uni Eropa.

“Problem di Tiongkok yang belum selesai sehingga ekonomi mereka juga turun karena policy nol COVID-19. Kemudian di Uni Eropa juga sama. Pelemahan ekonomi pasti, resesinya kapan, tinggal ditunggu saja, kita tunggu saja tapi pelemahan ekonomi pasti. Di Amerika juga sama, Fed Funds Rate terus naik. Artinya, itu mengerem pertumbuhan, artinya ekonominya pasti akan melemah. Ekspor kita ke sana juga gede banget, ekspor kita ke Tiongkok/Cina itu gede banget, ke Uni Eropa juga gede. Oleh sebab itu, hati-hati,” ujarnya.

Kedua, adalah investasi. Presiden menilai, upaya reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia mendorong timbulnya kepercayaan dari para investor. Hal ini, imbuh Presiden, harus diikuti oleh implementasi yang benar di lapangan.

Halaman:

Editor: Mitrya

Sumber: babelprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x